WELCOME TO MY BLOG

Have a nice day and enjoy...

Aug 28, 2007

Kesimpulan

Kita semua percaya bahwa manusia adalah tulang punggung dari pembangunan dan pengembangan dalam segala aspek di dalam suatu negara. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan semua pihak harus membuka mata dan ikut berselancar dengan arus perubahan yang begitu cepat. Perubahan ini menyebabkan manusia harus mampu berinteraksi dalam alam yang maya, bebas terhadap waktu dan lokasi. Organisasi atau perusahaan akan berusaha untuk mendapatkan sdm yang berkualitas dibandingkan dengan kuantitas. Hal ini perlu dipersiapkan oleh seluruh pihak yang terlibat dalam pembentukan individu.
Dengan teknologi khususnya jaringan komputer baik Intranet maupun Internet proses belajar mengajar, proses interaksi antara konselor dan klien bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan demikian peran teknologi tinggi dalam dunia pendidikan sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan maksimal.
Makalah singkat ini tentunya tidak dapat mendiskusikan semua hal yang berhubungan dengan penyiapan SDM di era Teknologi Informasi dalam menghadapi kompetensi bisnis. Namun penulis berharap bahwa makalah ini dapat memberikan sedikit gambaran mengenai berbagai inisiatif yang ada di Indonesia dalam rangka menyiapkan SDM. Kendala lain yang tidak dibahas pada makalah ini yang ternyata cukup penting adalah penguasaan bahasa Inggris.

Peran Industri (Pelaku Usaha)

Apa yang harus dilakukan manajemen
Dengan kondisi yang dihadapi saat ini, yaitu lingkungan persaingan bisnis yang semakin ketat belakangan ini cara yang paling baik bagi dunia industri adalah dengan memberikan perhatian sejak dini (http://www.ebizzasia.com/)
Penerapan TI tak serta merta mampu menjawab kebutuhan yang ada, melainkan bagaimana perusahaan mampu mengoptimalkan peran TI untuk meningkatkan daya saingnya. Hal ini sangat membutuhkan strategi kepemimpinan yang tepat dari para eksekutif agar penerapan TI mampu mencapai sasaran yang diinginkan.
Beberapa pertanyaan berikut ini mungkin dapat membuka wawasan ke arah itu. Bagaimana Anda membangun suatu perusahaan yang mampu berubah secepat yang diinginkan pasar? Bagaimana Anda menambah kepuasan pelanggan tanpa membebani karyawan Anda? Meningkatkan produktivitas tanpa meningkatkan biaya? Artinya, akan selalu saja ada banyak perdebatan sehat yang muncul, namun tidak ada yang dapat membantah bahwa TI sekarang ini, memang, berperan sangat penting. Karenanya, tak heran jika berbagai perusahaan, baik besar, menengah maupun kecil, berupaya mencari cara-cara baru untuk menerapkan inisiatif TI yang kompleks, kritikal, dan seringkali memakan biaya.
Hal itu menjadi sangat jelas: TI akan menjadi pemimpin bisnis terbesar di abad 21 dan perusahaan-perusahaan akan semakin banyak mengandalkan TI untuk keuntungan kompetitif mereka,” ujar Kathy Harris, wakil presiden grup Gartner . “Perusahaan semakin tak mau menerapkan sesuatu yang lebih rendah dari komitmen terhadap TI yang mereka berikan pada bidang-bidang penting lainnya dalam perusahaan, termasuk menemukan dan menerapkan strategi sukses.”
Untuk mendukung srategi ini, bagia HRD harus melakukan langkah-langkah konkrit supaya mendapatkan sdm yang berkompeten dalam bidang IT.

Effective Recruitment
Penggunaan alat asesmen personal (personal assessment tools) saat ini hampir sudah menjadi keharusan dalam proses rekrutmen dan seleksi maupun pengelolaan sumber daya manusia. Dan walaupun saat ini tersedia berbagai sistem dan pendekatan yang beragam, adalah sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa metoda yang kita gunakan itu secara internasional diterima dan diakui akurasinya (http://jobindo.com/).
Berbagai pengamatan menunjukkan bahwa proses rekrutmen juga sering dilakukan dengan cara yang sangat sederhana dan cenderung “asal dapat”, dimana para menajer hanya meminta bagian HRD untuk mencarikan orang mengisi posisi tertentu. Banyak perusahaan juga sering salah dalam mengiklankan lowongan posisi tertentu tanpa tahu persis tipe orang apa yang sangat tepat menjalankan tugas dan tanggung jawab atas peran-peran tertentu. Jika ini yang terjadi, hansilnya adalah sekumpulan kandidat dengan kecocokannya yang masih sangat dipertanyakan datang melamar, dan perusahaan akan menghabiskan banyak waktu untuk memilih dan mewawancarai orang-orang yang tidak memiliki sifat-sifat perilaku dasar (fundamental behavior traits) yang sesuai dengan uraian pekerjaannya.
Bagi manajer yang bertanggung jawab dalam pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia, analisis profil merupakan suatu terobosan baru dalam menganalisis kemampuan seseorang untuk memegang suatu jabatan atau melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Manajemen SDM akan sangat efektif jika memasukkan unsur pemahaman akan karakter dan perilaku individu.

Menerapkan Sistem e-Learning
salah satu kegiatan HR yang sedang aktif dilaksanakan adalah People Development. Hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pekerja demi menghadapi persaingan yang ada. Proses rekrutmen dan seleksi mempunyai peran penting dalam kesuksesan tiap perusahaan kontraktor karena proses rekrutmen dan seleksi dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk terus bertahan, beradaptasi dan berkembang khususnya di tengah persaingan yang ketat (http://digilib.its.ac.id/detil.php?id=23)
Pelatihan (Training) dan Development program juga merupakan cara yang dilaksanakan secara intensif saat ini. Kendala yang dirasakan adalah biaya Development Program yang ada menjadi sangat tinggi. Maka lahirlah cara pelaksanaan Development Program yang dapat dilakukan secara online ataupun offline melalui media internet. Sistem eLearning ini dapat menekan biaya Development Program khususnya Pelatihan secara drastis.
§ On-line Delivery, kemampuan untuk menyediakan bahan pelajaran yang dapat disajikan secara on-line, termasuk proses pencarian, pendaftaran, hingga hasil yang didapat dari proses tersebut.
§ Content Assembly, membangun struktur bahan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
§ Assesment, kemampuan untuk menyediakan proses test ataupun pengujian terhadap materi pengajaran yang disediakan.
§ Competency Management, Sistem menyediakan fasilitas untuk menyimpan infromasi mengenai kompetensi yang berhubungan dengan materi pelajaran dan juga pesertanya.
§ Standar Import/ Export, Sistem eLearning diharapkan terbuka terhadap content yang biasanya di dapat dari luar. Sehingga interaksi dengan sistem diluar sangat diperlukan. Bahan pengajaran yang biasanya digunakan memenuhi standard SCORM, IMC dan juga AICC.
§ Collaboration, sistem memiliki fasilitas komunikasi yang bersifat dua arah dan interaktif antara: peserta, pengajar, dan juga pihak-pihak lain.
Di Indonesia, banyak perusahaan yang sudah memulai inisiati eLearning dengan tujuan utama yaitu mengurangi biaya People Development program yang selama ini dilakukan secara tatap muka. Namun ada beberapa kendala yang harus diantisipasi : perubahan proses, perubahan budaya kerja, perubahan struktur organisasi, perubahan teknologi.

Menerapkan IT Dalam Aspek Bisnis
Dalam dunia bisnis teknologi informasi mempunyai pengaruh yang nyata, transaksi bisnis dicatat secara on-line, diolah dan pada saat yang hampir bersamaan (real-time) hasil pengolahan atau informasi dapat dilihat, seperti yang lazim dilakukan para nasabah bank pada saat melakukan transaksi pada ATM (automated teller machine).
Pada saat ini informasi menjadi hal yang sangat penting dalam kegiatan bisnis, dengan dukungan teknologi informasi, informasi semakin mudah diperoleh tanpa dibatasi ruang dan waktu (http://www.bjoconsulting.com).
Pada era tahun 70-an seorang pakar manajemen memprediksi bahwa siapa yang menguasai sumber daya manusia dan informasi akan menguasai dunia. Hal ini dapat dibuktikan bahwa menjelang abad ke 21 negara-negara dan perusahaan-perusahaan yang unggul adalah mereka yang sejak awal sudah menerapkan teknologi informasi sebagai alat untuk berkompetisi. Teknologi informasi sudah menjadi senjata (alat) dalam proses bisnis perusahan yang dapat membuat aliran informasi berjalan secara cepat secara internal maupun eskternal.
Masalah dimengerti sebagai perbedaan antara kondisi yang terjadi dengan kondisi yang diinginkan. Problem solving adalah mengenali sebuah masalah, mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah dan berhasil menerapkan solusi yang dipilih. Teknologi infrormasi banyak membantu manusia dalam mengenali dan memecahkan masalah.
Kegunaan utama teknologi infrormasi adalah membantu dalam pemecahan masalah dengan kreativitas tinggi dan membuat manusia semakin efektif dalam memanfaakannya. Prinsip “High-tech / high-touch” adalah semakin “high-tech” teknologi informasi yang kita pertimbangkan, semakin penting untuk mempertimbangkan aspek “high-touch” dari teknologi informasi tersebut yaitu aspek manusia. Jangan meminta manusia untuk menyesuaikan dengan teknologi tetapi sesuaikan teknologi dengan manusia. Tanggung jawab pemakai teknologi informasi akan memberikan peran yang penting dalam memaksimalkan kinerja teknologi informasi. Peran yang dimainkan pemakai adalah tahu cara menggunakan teknologi informasi dan keterbatasannya dalam berbagai situasi, pemakai harus dapat menggunakan teknologi informasi dengan benar dan beretika sehingga tidak melanggar hak, privasi dan keberadaan orang lain, pemakai harus melindungi data dan informasi yang berada di dalam sistem komputer atau yang dikirim melalui jaringan, dari kehilangan dan kerusakan.

Peran Pemerintah

Politik, Keamanan, dan Ekonomi
Situasi ekonomi Indonesia menjadi salah satu sebab menurunnya daya beli masyarakat. Pendidikan dalam bentuk training umumnya cukup mahal bagi sebagian orang. Pemerintah dapat berperan untuk mendukung upaya peningkatan sumber daya manusia dengan beberapa cara, baik yang bersifat general maupun spesifik (http://www.warintek.ristek.go.id/profil.htm) :
1. Kestabilan kondisi politik dan keamanan, karena dengan kondisi negara yang kondusif akan mendukung keefektifan proses pendidikan dan transfer knowledge.
2. Penyediaan sekolah dan training gratis atau biaya murah kepada masyarakat berkaitan dengan IT. Minimal sasaran dari program ini adalah masyarakat mengenal komputer dan informasi.
3. Penyediaan bantuan kepada masyarakat melalui bantuan kredit untuk pendidikan
4. Potongan pajak bagi perusahaan yang meningkatkan kualitas SDM-nya melalui pendidikan dan training.
5. Mengembangkan informasi teknologi dan asistensi steknis serta mengembangkan berbagai insentif untuk memberdayakan usaha kecil, menengah dan koperasi serta meningkatkan pola usahanya dari wirausaha tradisionil menjadi wirausaha berwawasan industri
6. Memperkuat infrastruktur informasi nasional untuk memperlancar pertukaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta memanfaatkan perkembangan infrastruktur informasi global. Strateginya meliputi : Pembangunan infrastruktur fisik dan jaringan Informasi, Pengembangan Isi (content dan sumber daya Informasi, Aplikasi Informasi dan jasa yang perlu segera disebarluaskan untuk dapat dipergunakan oleh masyarakat luas, Pengembangan Kebijakan dan aspek legal untuk melengkapi penguatan infrastruktur informasi Nasional, Kesiapan Pemakaian atau pengguna Informasi

Penyediaan Fasilitas Pendukung
Untuk mendukung upaya penyiapan SDM sebaiknya pemerintah berperan dalam penyediaan sarana teknologi komunikasi dan informasi. Perkembangan Internet memungkinkan seseorang belajar dari jarak jauh. Konsep pendidikan terbuka dan jarak jauh (distance learning) dapat diterapkan untuk membina SDM IT.
Adanya Internet juga memungkinkan pengembangan Digital Library yang dibutuhkan agar siswa atau pelajar dapat mengakses informasi terbaru. Digital Library (DL) atau perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer.
Selain digital library, perpustakaan konvensional masih tetap dibutuhkan. Toko buku juga sangat dibutuhkan. Pendekatan Open Source (membuka source code software) dan Open Content (membuka cara mendistribusi tulisan atau karya lain yang bukan program komputer) juga perlu diperluas agar mempermudah penyebaran informasi dan pengetahuan. Pendekatan ini juga tidak melanggar HaKI (Intellectual Property Right, IPR).

Peran Instansi Pemerintah

Indonesia tidak tinggal diam dalam menghadapi kelangkaan SDM IT ini. Di satu sisi hal ini merupakan bencana, tapi disisi lain dia merupakan peluang. Indonesia yang dikenal sebagai pengirim tenaga kerja buruh ke luar negeri sekarang memiliki potensi untuk mengirimkan skilled workers ke luar negari. Ini merupakan peluang bagi para pekerja Indonesia. Meskipun demikian, peluang ini harus dicermati karena setiap negara di dunia pun ingin menggunakan kesempatan ini.
Keterkaitan antara dunia pendidikan dan industri (link and match) merupakan suatu keharusan. Sebagai pemasok tenaga kerja, dunia pendidikan dalam hal ini perguruan tinggi, haruslah terus melakukan update tentang kebutuhan industri terkini. Instansi pendidikan, terutama perguruan tinggi harus berupaya untuk memetakan sejauh apa dan seperti apa kebutuhan industri terhadap lulusan perguruan tinggi. Jangan sampai tidak ada link and match, yang akhirnya akan berujung pada tidak terserapnya lulusan perguruan tinggi (Eko Indrajit, Ketua Umum Aptikom dalam detikiNET, Senin 13/8/2007)

Program Sekolah 2000
Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan (http://www.bainfokomsumut.go.id/open.php?id=239&db=artikel).
Program Sekolah 2000 merupakan program kerja dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Tujuan khusus dari program ini adalah untuk menjaring sekolah-sekolah seluruh Indonesia dengan Internet.
Siswa Indonesia harus mulai dikenalkan dengan Internet dari sejak dini. Kemampuan menggunakan Internet sama pentingnya dengan kemampuan menggunakan telepon. Coba anda bayangkan apabila ada siswa SMU yang tidak dapat menggunakan telepon. Tentu anda akan merasa aneh. Tidak lama lagi, hal yang sama akan terjadi juga dengan e-mail. Perlu diingat bahwa kemampuan menggunakan telepon tidak mengharuskan seseorang memiliki fasilitas telepon di rumah. Dia dapat menggunakan fasilitas wartel. Hal yang sama dengan fasilitas e-mail, yaitu siswa tidak harus memiliki komputer dan modem sendiri untuk mampu menggunakan e-mail. Ada wartel yang dapat digunakan untuk mengirim dan menerima email. Dengan kata lain, siswa Indonesia tidak gagap teknologi dan akan memiliki kesempatan yang sama dengan siswa di luar negeri.
Ada beberapa hambatan yang dialami dalam pelaksanaan program Sekolah 2000 ini, antara lain:
§ Kemampuan finansial sekolah dalam mengadakan fasilitas komputer dan sambungan ke jaringan Internet. Diskon dari PT Telkom tentunya bisa mengurangi permasalahan ini.
§ Kemampuan mengelola fasilitas komputer yang berkelanjutan. Perawatan fasilitas membutuhkan biaya dan SDM yang terampil (yang langka).

Program SMK-TI
Salah satu cara mengatasi krisis SDM di bidang Teknologi Informasi adalah dengan menghasilkan SDM di setiap tingkat. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang diharapkan dapat menghasilkan tenaga yang siap pakai. Hasil pengamatan kami menunjukkan bahwa SMK dapat diarahkan untuk menempati posisi operator, technical support, help desk, dan web designer. Untuk itu dibuatkan kurikulum dan program khusus untuk mendidik SMK dalam bidang Teknologi Informasi.
Saat ini tengah berlangung program khusus SMK-TI untuk beberapa sekolah di Indonesia. Pada bulan Januari tahun 2001 akan dilakukan pengujian sertifikasi terhadap para peserta program ini.

Program Sarjana IT
Meskipun saat ini banyak universitas-universitas di Indonesia yang sudah menggunakan sistem IT dalam mengelola organisasinya, namun tak bisa dipungkiri jumlah universitas yang dalam tata kelolanya bersifat tradisional masih lebih banyak lagi. Selain itu sistem yang digunakan biasanya masih dikembangkan secara internal oleh universitas (http://www.portalhr.com/majalah/edisiterbaru/teknologi/1id709.html).
Perguruan tinggi yang menghasilkan sarjana di bidang Teknologi Informasi sudah banyak. Namun ternyata kualitas lulusannya belum memadai. Dalam suatu diskusi dengan seorang pelaku bisnis software mengatakan bahwa umumnya perguruan tinggi di Indonesia umumnya menghasilkan programmer akan tetapi belum mampu menghasilkan software engineer
Di negara-negara yang sistem pendidikannya sudah maju, kebutuhan berbagai institusi pendidikan terhadap sistem IT sudah dirasakan manfaatnya. DI Indonesia saat ini hanya ITB dan UI yang mampu menghasilkan software engineer . Untuk itu perguruan tinggi lain perlu dibina agar dapat menghasilkan lulusan dengan kualitas software engineer. Bangsa Indonesia masih lebih menjunjung gelar dibandingkan kemampuan. Pemikiran seperti ini harus mulai ditinggalkan. Dalam era sekarang ini kemampuan lebih utama daripada gelar.

Program Pasca Sarjana IT
Bidang Teknologi Informasi membutuhkan tenaga yang memiliki keahlian cukup tinggi. Untuk itu inisiatif jenjang S2 (masters) di bidang Teknologi Informasi sudah mulai terlihat dilakukan di berbagai perguruan tinggi. ITB memiliki beberapa program S2 di khusus bidang Teknologi Informasi dan bidang yang terkait dengan Teknologi Informasi (seperti bidang Multimedia). Salah satu program yang sedang dikembangan adalah S2 IT di Cikarang bekerjasama dengan Lippo. Program ini merupakan salah satu langkah kerjasama institusi pendidikan dengan industri.

Program Profesional
Program-program yang telah disebut dahulu umumnya berhubungan dengan institusi pendidikan formal. Akan tetapi jika kita lihat volume keluaran institusi pendidikan formal, maka kita masih membutuhkan banyak SDM lagi. Selain itu, bidang IT umumnya tidak membutuhkan gelar melainkan kemampuan (skill). Untuk itu perlu adanya program pendidikan yang sifatnya profesional dan terus menerus. Khususnya di bidang IT, kegiatan ini dapat dinaungi di tempat yang sering disebut sebagai IT Training Center.

Standar Sertifikasi IT
Untuk mengetahui hasil tingkat kemampuan seseorang perlu dilakukan pengujian. Hal ini membutuhkan sebuah standar sertifikasi. Standar sertifikasi dibuat berdasarkan kompetensi seseorang dalam bidang IT dan dikeluarkan oleh institusi atau lembaga yang berwenang. Kegiatan standarisasi ini masih pada taraf awal dan masih membutuhkan dukungan dari semua pihak. Standarisasi ini juga akan mencoba mengadopsi standar yang berlaku di dunia. Standar sertifikasi juga berhubungan dengan kurikulum. Untuk itu perlu dikembangkan kurikulum yang mendukung standar sertifikasi tersebut.

Peran IT Dalam Metode Pendidikan
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, baik pada jenjang sekolah sampai dengan pasca sarjana, IT sendiri memiliki peran dominan. Saat ini metode yang sedang efektif dikembangkan yaitu sistem pendidikan jarak jauh. Pendidikan jarak jauh adalah sekumpulan metoda pengajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta ajar bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Pemisah dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut. Keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari pendidikan jarak jauh.Sistem pendidikan jarak jauh merupakan suatu alternatif pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Pada sistem pendidikan pelatihan ini tenaga pengajar dan peserta didik tidak harus berada dalam lingkungan geografi yang sama.Tujuan dari pembangunan sistem ini antara lain menerapkan aplikasi-aplikasi pendidikan jarak jauh berbasis web pada situs-situs pendidikan jarak jauh yang dikembangkan di lingkungan di Indonesia yakni bekerja dengan sama mitra-mitra lainnya. Secara sederaha dipahami sistem ini terdiri dari kumpulan aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan pendidikan jarak jauh hingga penyampaian materi pendidikan jarak jauh tersebut dapat dilakukan dengan baik.
Sarana penunjang dari pendidikan jarak jauh ini adalah teknologi informasi. Kemunculan teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan jarak jauh ini sangat membantu sekali. Seperti dapat dilihat, dengan munculnya berbagai pendidikan secara online, baik pendidikan formal atau non-formal, dengan menggunakan fasilitas Internet. Pendekatan sistem pengajaran yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengajaran secara langsung (real time) ataupun dengan cara menggunakan sistem sebagai tempat pemusatan pengetahuan (knowledge). Hal ini memungkinkan terbentuknya kesempatan bagi siapa saja untuk mengikuti berbagai jenjang pendidikan. Seorang lulusan sarjana dapat melanjutkan ke pendidikan magister secara online ke salah satu Perguruan tinggi yang diminatinya.
Meskipun teknologi merupakan bagian integral dari pendidikan jarak jauh, namun program pendidikan harus fokus pada kebutuhan instruksional mahasiswa, dari pada teknologinya sendiri. Perlu juga untuk dipertimbangkan; umur, kultur, latar belakang sosioekonomi, interes, pengalaman, level pendidikan, dan terbiasa dengan metoda pendidikan jarak jauh. Faktor yang penting untuk keberhasilan sistem pendidikan jarak jauh adalah perhatian, percaya diri dosen, pengalaman, mudah menggunakan perlatan, kreatif menggunakan alat, dan menjalin interkasi dengan mahasiswa. Pada pembangunan sistem perlu diperhatikan tentang disain dan pengembangan sistem, interactivity, active learning, visual imagery, dan komunikasi yang efektif. Disain dan pengembangan sistem. Proses pengembangan instruksional untuk pendidikan jarak jauh, terdiri dari tahap perancangan, pengembangan, evaluasi, dan revisi. Dalam mendesain instruksi pendidikan jarak jauh yang efektif, harus diperhatikan, tidak saja tujuan, kebutuhan, dan karakteristik dosen dan mahasiswa, tetapi juga kebutuhan isi dan hambatan teknis yang mungkin terjadi. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dari instruktur, spesialis pembuat isi, dan mahasiswa selama dalam proses berjalan.
Interactivity. Keberhasilan sistem pendidikan jarak jauh antara lain ditentukan oleh adanya interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara mahasiswa dan lingkungan pendidikan, dan antara mahasiswa. Active learning. Partisipasi aktif peserta pendidikan jarak jauh mempengaruhi cara bagaimana mereka berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.
Visual imagery. Pembelajaran lewat televisi dapat memotivasi dan merangsang keinginan dalam proses pembelajaran. Namun jangan sampai terjadi distorsi karena adanya hiburan. Harus ada penseleksian antara informasi yang tidak berguna dengan yang berkualitas, menentukan mana yang layak dan tidak, mengidentifikasi penyimpangan, membedakan fakta dari yang bukan fakta, dan mengerti bagaimana teknologi dapat memberikan informasi berkualitas.
Komunikasi yang efektif. Desain instruksional dimulai dengan mengerti harapan pemakai, dan mengenal mereka sebagai individual yang mempunyai pandangan berbeda dengan perancang sistem. Dengan memahami keingingan pemakai maka dapat dibangun suatu komunikasi yang efektif.

Tinjauan Teoritis

Teknologi Informasi
Sering disingkat dengan TI (teknologi informasi), IT (information technology), atau infotech. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan Teknologi Informasi atau dikenal juga dengan istilah Telematika. Cukup banyak defenisi dari istilah ini, diantaranya adalah seperti yang disampaikan oleh Williams dan Sawyer (2003) dalam http://www.total.or.id.
§ Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi yang membawa data, suara ataupun video.
§ Teknologi informasi ini merupakan subsistem dari sistem informasi (information system). Terutama dalam tinjauan dari sudut pandang teknologinya..
§ Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data (memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data) untuk menghasilkan informasi yang berkualitas (Ana Heryana, 2005).

Perkembangan Teknologi Informasi
Perkembangan Teknologi Infromasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan eseperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Kemajuan Teknologi Informasi dan telekomunikasi begitu pesat, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam Masyarakat atau Ekonomi informasi. Masyarakat baru ini juga sering disebut sebagai masyarakat pasca industri.
Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village‿. Sehingga sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya.

Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya manusia adalah (HR-Management) menurut Mathis & Jackson adalah suatu rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat dan potensi manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organisational. Proses MSDM meliputi recruitment, selection, placing, compensation, termination, training & development.
Landasan umum bagi kesuksesan bisnis tidak lagi diandalkan kepada teknologi, hak paten ataupun kedudukan strateginya, melainkan kepada bagaimana mereka membina tenaga kerjanya. Manusia, dan bagaimana membinanya makin menjadi penting karena sumber-sumber keuntungan persaingan lainnya makin lama makin lemah dibandingkan dengan saat-saat sebelumnya. Menyadari bahwa landasan dari keuntungan kompetitif sudah berubah merupakan hal yang cukup esensial dalam membentuk dasar acuan yang berbeda dalam melihat isu-isu manajemen serta strateginya. Sumber-sumber keberhasilan tradisional - yaitu produk dan proses dari teknologi, pasar yang dilindungi atau diatur, akses terhadap sumber-sumber finansial dan skala ekonomi - masih dapat diandalkan, namun pada derajat yang terus menurun sekarang ini dibandingkan terhadap masa lalu sehingga hanya menyisakan budaya organisasi serta kemampuannya yang diturunkan dari bagaimana membina manusia, menjadi makin vital.
Salah satu langkah penting dalam proses msdm adalah rekrutmen. Proses rekrutmen adalah suatu gerbang awal bagi organisasi untuk mendapatkan sdm yang berkualitas dan berkompeten, termasuk sdm dalam bidang IT. Proses rekrutmen dan seleksi mempunyai peran penting dalam kesuksesan tiap perusahaan karena proses rekrutmen dan seleksi dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk terus bertahan, beradaptasi dan berkembang khususnya di tengah persaingan yang ketat
Terdapat dua alasan yang mendasar, bagaimana keberhasilan yang diperoleh dari pembinaan tersebut dapat dipertahankan dan tidak mudah ditiru oleh kompetitor lainnya
Keberhasilan yang diraih dari pembinaan yang efektif dari tenaga manusia umumnya menyangkut sumbernya tidak mudah terindera. Sekalipun diuraikan dalam berbagai bentuknya, tetap saja sukar dimengerti.
Budaya bagaimana manusia dibina serta pengaruhnya terhadap sikap dan keterampilannya sering dilayani sebagai sisi lunak dari bisnis, sehingga tidak jarang dilihat dengan sebelah mata, ataupun sering sukar untuk menerima dinamika dari suatu perusahaan tertentu dan bagaimana ia beroperasi, karena cara manusia dibina sering sekali menjadi satu dalam sistemnya. Sangat mudah untuk meniru satu aspek, namun sangat sukar meniru berbagai segi secara utuh dan lengkap. Masalahnya adalah bahwa perubahan itu perlu dilaksanakan secara nalar dan juga karena kemampuan untuk mengertikan sistem dari praktek-praktek manajemen sudah terbendung sejak awal kelahiran manajemen itu sendiri.

Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan melakukan kegiatan atau fungsi dalam pekerjaan sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap berdasarkan standar yang ditetapkan. Kompeten : Orang yang mampu melakukan kegiatan atau fungsi dalam pekerjaan sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap berdasarkan standar yang ditetapkan. Standar Kompetensi adalah suatu pernyataan yang menguraikan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dilakukan saat bekerja serta penerapannya sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kriteria dalam penentuak estándar kompetensi biasanya terdiri dari skill, knowledge dan attitude. Skill adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan secara benar dan sesuai keahlian. Knowledge adalah engetahuan, ilmu dan informasi yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik dan benar. Attitude adalah sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh seseorang dalam melakukan pekerjaan, terutama yang berhubungan dengan orang lain

Latar Belakang

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan komponen penting dalam bisnis. Penyiapan SDM merupakan aktivitas yang harus direncanakan dan dijalankan dengan baik. Teknologi Informasi merupakan suatu bidang yang sekarang ini mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi perhatian bagi semua pelaku bisnis. Bidang ini berpotensi untuk memberi prospek pada bangsa Indonesia yang tengah dilanda krisis ekonomi.
Menurut Budi Rahardjo dalam Seminar Presentasi “Pengembangan SDM Untuk Industri IT di BHTV”, dua aspek penting dalam pengembangan bisnis adalah infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Selain kedua aspek tersebut, tentunya masih banyak aspek lain seperti finansial. Namun, lemahnya infrastruktur dan kelangkaan SDM merupakan penyebab utama lemahnya suatu perusahaan. Kelangkaan SDM yang berkualitas merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kelangkaan ini disebabkan meledaknya bisnis yang berbasis IT (dan khususnya bisnis yang berbasis Internet). Hal ini menuntut setiap perusahaan bersikap kreatif dan inovatif dalam melakukan strategi MSDM untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai dengan yang diharapkan.
Adanya revolusi digital, masyarakat dunia telah mengalami perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi, begitupun dengan perusahaan. Hal ini menyebabkan aktifitas dan cara berkomunikasi masyarakat dan perusahaan dalam kehidupan sosial, perdagangan, ekonomi, penelitian dan pendidikan telah berubah secara mendasar sejalan dengan kemajuan teknologi, informasi dan telekomunikasi. Hal ini tentu saja menuntut adanya relasi dan hubungan bisnis yang kuat serta komunikasi bisnis yang efektif, sehingga kualitas informasi tetap terjamin dan perusahaan dapat mengikuti perkembangan jaman yang terus berubah ke arah teknologi informasi yang lebih maju. Selain itu kemajuan suatu bangsa tercermin dari penguasaan IPTEK dari bangsa tersebut. Oleh sebab itu sudah sewajarnya apabila informasi IPTEK harus secara mudah, cepat, akurat dan terjangkau bagi seluruh golongan masyarakat. Untuk itu diperlukan suatu usaha mendapatkan kemudahan akses dalam memperoleh informasi yang terpadu. Pada dasarnya informasi teknologi harus dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa adanya diskriminasi, baik golongan maupun kelompok intelektual (http://www.warintek.ristek.go.id).
Sebagai contoh kita lihat di Amerika Serikat yang terpaksa memberikan visa H1 kepada ratusan ribu orang setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhuan SDM IT saja. Di Eropa cerita serupa terjadi di Jerman dan Inggris. Bahkan di Asia terjadi krisis SDM IT di Singapura dan termasuk di Indonesia. Adanya perdagangan bebas seperti AFTA juga akan mengancam lahan pekerjaan di Indonesia apabila SDM kita tidak kita persiapkan. India dan Cina merupakan dua raksasa yang sanggup menembus Indonesia. Bagaimana nantinya SDM harus disiapkan di era otonomi daerah di Indonesia?
Manfaat sektor teknologi informasi dan telekomunikasi dalam kemajuan yang telah dicapai oleh negara–negara maju merupakan suatu kenyataan yang diharapkan dapat memacu kita untuk juga dapat segera memanfaatkan teknologi informasi dimaksud (http://www.kpde.sumutprov.go.id). Sejalan dengan hal diuraikan diatas, pemerintah, instansi pendidikan, dan pihak industru harus sudah memikirkan dan merencakanan program peningkatan kualitas SDM dalam menghadapi cepatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bisnis.